Gw percaya saat kehidupan sedang tak berpihak, saat roda nasib sedang berada di bawah, bukan berarti gw sedang terpuruk.
Gw mengartikannya sebagai tanda untukmelakukan instropeksi diri, dan
jika perlu, memulai suatu babak baru kegiatan maupun kehidupan. Ada
orang yang meneteskan airmata kala diliputi kesedihan. Menangislah untuk
melepaskan luka dan duka bagi individu yang memerlukannya. Tangisan
adalah sesuatu yang manusiawi, baik untuk pria dan wanita. Bukan
monopoli kaum hawa semata, juga bukan melambangkan kecengengan.Adakah
yang salah dengan air mata? Karena air mata juga diciptakan oleh Tuhan,
dimana gw meyakini bahwa apapun yang diciptakan oleh Allah Swt pasti ada
manfaatnya.
Jika mendapati hati dan perasaanku hancur berkeping-keping, gw selalu
berusaha untuk berpikir optimis bahwa pasti masih ada sesuatu yang
tersisa untuk dibangun kembali. Ibarat kehadiran pelangi setelah redanya
hujan, hidup akan menjadi lebih indah setelah badai menerpa karena
manusia akan lebih dapat menghargai dan mensyukuri kehidupan yang
dianugerahkan oleh Tuhan.Dan tidak semua orang memiliki keberanian untuk
bangkit kembali dari keterpurukan karena hidup itu juga sebuah pilihan.
Gw juga belajar bahwa pertemuan dengan orang-orang yang silih
berganti masuk-keluar dalam hidup gw, baik atau jahat, benar atau
salah,secara tidak langsung juga merupakan salah satu bagian dari proses
pendewasaan diri.Pertemuan-pertemuan dengan banyak tipe manusia
tersebut membuat gw mengenal dan merasakan berbagai macam perasaan
seperti bahagia, sakit hati, rindu, dan dendam. Tetapi dengan semua itu
gw belajar untuk tidak kembali tersakiti maupun menyakiti orang lain.
Sedangkan, Kebahagiaan adalah sesuatu yang gw putuskan di awal.
Apakah gw akan bahagia atau tidak, bukan tergantung subjek, predikat
maupun objeknya, akan tetapi tergantung bagaimana gw mengatur pikiran gw
sendiri. Setidaknya, itu adalah keputusan yang gw buat setiap pagi dan
selama gw tetap hidup.
Gw pun menyadari bahwa hidup mempunyai banyak cabang. Dimana juga
berarti hidup akan selalu menuntut gw untuk memilih satu cabang dari
sekian banyak cabang yang ada. Akan tetapi setiap cabang kehidupan
adalah hadiah, dan selama maseh merasa sebagai manusia, gw akan selalu
memusatkan pikiran pada pilihan hadiah yang didapat dan menyimpan semua
kejadian indah didalamnya bersama sekumpulan kenangan indah lainnya akan
setiap hadiah dari masa kehidupan yang telah lewat.
Hukum alam mengatur, umur manusia dengan berjalannya waktu akan
semakin tua. Dan seperti kata pepatah, yang akan dikenang dari seorang
manusia adalah 'namanya' yang harum sewangi bunga melati, bukan wangi
yang seharum bunga bangkai. Tapi itu pun akan dikenang oleh orang lain
akan diri gw. Lalu apa yang akan gw kenang untuk diri gw sendiri?
Kenangan indah dari setiap cabang kehidupan yang gw
jalani....Kenangan yang membahagiakan akan setiap hadiah yang gw terima
dari kehidupan...Hanya itulah yang dapat gw kenang untuk diri gw sendiri
dikala telah beranjak tua. Seperti simpanan di bank ataupun simpanan
amal jariah, kenangan itulah yang akan melekat pada pikiran sepanjang
hidup gw. Seperti hal nya simpanan, di masa tua nanti gw akan mengambil
setiap kenangan yang selama ini telah gw simpan, jadi gw akan selalu
sedapat mungkin menyimpan setiap kenangan indah dan bahagia yang terjadi
di hidup gw.
Gw selalu mengingat enam aturan sederhana untuk menjadi bahagia:
1. Selalu bersyukur dan merasa ikhlas
2. Bebaskan hati dari rasa benci
3. Bebaskan pikiran dari segala kekhawatiran
4. Hiduplah dengan sederhana/tidak berlebihan
5. Berikan lebih banyak dan mengambil lebih sedikit (Give it more and take it less)
6. Jangan terlalu banyak berharap
Hiduplah dengan sederhana/tidak berlebihan.
BalasHapusKeren
okee :)
BalasHapus